Cari Blog Ini

Rabu, 27 Oktober 2021

OSIM MAN 3 SOLOK PERINGATI HARI SUMPAH PEMOEDA


OSIS MAN 3 Solok melalui Departemen Pendidikan menggelar lomba menulis cerpen dan membuat mading dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda Ke-93 Tahun 2021. 


Demikian dikatakan Ketua Departemen Pendidikan OSIM MAN 3 Solok Aburizal Syukri dihadapan peserta menulis cerpen dan supporter yang memadati lapangan footsal MAN 3 Solok. 

Dalam memperingati hari sumpah pemuda, OSIM MAN 3 solok mengadakan acara lomba menulis cerpen dan membuat mading antar kelas bertemakan sumpah pemuda", Kata Aburizal.  

"Hari ini kita hanya lomba menulis cerpen dan lomba membuat mading kita selenggarakan minggu depan", Tuturnya. 

Pembina OSIM MAN 3 Solok Ustadzah Veny Zelsda Daulay,  S. Pd berharap dengan kegiatan ini muncul siswa siswa yang berjiwa nasionalisme dan mencintai kegiatan menulis.

"Adapun tujuan acara selain merealisasikan program kerja,  juga untuk memperingati hari sumpah pemuda sebagai hari besar nasional, meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme dikalangan pelajar,  dan menyiapkan pribadi siswa yang berpengalaman, kreatif dan cerdas guna direalisasikan dilingkungan masyarakat", Demikian disampaikan Ustadzah Veny melalui pesan singkatnya. 

Selasa, 05 Oktober 2021

Marlius Ke Orang Tua, "Maaf Jika Belum Maksimal"

Foto: Kiri-Kanan: H.  Heril Wandi,  S. Pd. I,  Ka.  Zulnamus,  S. Ag,  H.  Amriwal,  S. Pd. I, Yulfentri,  S. Pd,  MM,  Zulkarnaini,  Marlius MS,  Zuldi,  Mahyunar,  S. Pd  

Ketua Komite MAN 3 Solok Bapak Marlius Malin Sampono sampaikan terimakasih atas dukungan dan permohonan maaf kepada seluruh orang tua wali murid, majelis guru, anggota komite dan undangan yang hadir jika selama kepemimpinannya sebagai ketua komite belum mampu berbuat maksimal untuk memajukan madrasah. 


Hal itu beliau sampaikan seusai menyampaikan pelaporan pertanggungjawaban pengurus komite periode 2017-2020 dan periode 2021. 

"Saya mengucapkan terimakasih atas dukungan selama ini dan  maaf kepada seluruh orangtua atau walimurid, anggota komite,  majelis guru dan undangan yang hadir jika selama kepemimpinan sebagai ketua komite belum mampu berbuat maksimal dan mudah-mudahan di kepengurusan baru periode 2021_2024 dapat memaksimalkan peran dan tugas komite dalam memajukan madrasah kedepannya", Katanya. 

Saat ini,  tambahnya,  seiring usia dan kesehatan  dirinya ingin istirahat dari kepengurusan komite di madrasah.  


"Bukan hanya disini,  seluruh kegiatan kemasyarakatan sudah diserahkan kepada yang baru, ya karena kesehatan dan usia. Namun,  walaupun tidak ada dikepengurusan, insyaallah akan tetap berbuat untuk madrasah ini", Tegas beliau.  

Kepala MAN 3 Solok dalam sambutannya mengatakan rasa bangga kepada soliditas dan kekompakan kepengurusan komite dibawah kepemimpinan Bapak Marlius MS dalam memajukan madrasah. 

"Hasilnya bisa kita rasakan bapak dan ibu,  perubahan dimana-dimana,  alhamdulillah saat ini madrasah kita sudah sejajar dengan madrasah lainnya,  baik kabupaten maupun propinsi dan nasional", Ucap beliau.  

Pada kesempatan itu,  Wali Nagari Alahan Panjang Zulkarnaini mengapresiasi komite di bawah kepemimpinan Bapak Marlius Malin Sampono karena telah banyak membawa perubahan mendasar ke madrasah.  

"Barangkali masih banyak program yang direncanakan oleh beliau,  mudah-mudahan di kepengurusan baru nantinya dapat melanjutkan program tersebut dan pengurus baru tetap membangun komunikasi dengan beliau", Harapnya. Humas. 

Senin, 06 September 2021

Blogger Kelas "O": Belajar Upload Video

 

    Uji coba pertama, saya upload ideo tentang penampilan bakat siswa dalam berpidato pakai bahasa Arab,,,eh ..bahasa Inggris, tapi gak mau diputar. Kemudian saya kembali searching penyebabnya, ooo..rupanya dari https://www.blogernas.com/2016/04/upload-video-entri-baru-blogger.html?m=1 ada dijelaskan kalau upload video di entry baru mesti ditulis pengantarnya...saya pikir ini pakai muqaddimah dulu seperti pidato..hehe..yuk kita coba lagi.

Saya akan coba lagi nih, mudah-muadahan bisa...

Video penambilan bakat siswa dalam berpidato bahasa arab, eh bahasa asing sajalah...

Alhamdulillah, ternyata bisa. Setelah di rasa-rasa dari awal ternyata sebenarnya pas upload pertama sesungguhnya bisa tapi karena tahapannya belum selesai dan diambil kesimpulan belum bisa. Terimakasih kepada narasumber..



Senin, 13 Juli 2020

Dunia Kepenulisan

Sapaan penuh semangat kepada semua pihak yang terlibat dengan kegiatan tulis menulis meluncur deras dari mulut seorang Ketua PGRI Kabupaten Rembang, seorang penulis dan ahli dan profesional dibidangnya. Beliau adalah Drs. Jumanto, M.Pd, kelahiran Sragen, 21 Januari 1966, berlatar belakang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Beliau didaulat untuk menjadi pemateri malam ini, Senin 13 Juli 2021. Adapun materi yang akan beliau sampaikan adalah seputar dunia kepenulisan. 

Saya tersanjung juga saat Pak Jumanto dalam pengantarnya menyapa para peserta belajar menulis di group 14 ini dengan sapaan penulis hebat. Bangga juga sih.! Sebenarnya saya tergabung dulu di gelombang 2 tapi karena tulisan saya belum sampai 10 artikel sehingga saya mesti gabung di gelombang 14. Motivasi yang luar biasa dari Pak Jumanto. Sapaan hebat juga disampaikan kepada Om Jay dan tidak lupa beliau juga bersyukur kepada Allah SWT karena telah memberikan kesempatan yang baik ini untuk berbagi ilmu dalam hal dunia kepenulisan. 

Pak Jumanto, dipaparan berikutnya, bahwa beliau akan menyampaikan proses kreatif menulis yang identik dengan perjalanan hidupnya. Beliau mengawali dari menulis puisi dan terkadang menulis cerita pendek. Karena menulis puisi mudah dan setiap ada ide dapat menuangkannya. Sampai ada tantangan dari Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, guru beliau dan sudah dianggap sebagai orang tua, menantang beliau untuk menulis buku ajar. Pak Prof mengenali Pak Jumanto sebagai peneliti buku-buku pelajaran yang dipakai disekolah. Melalui bimbingan gurunya, Pak Jumanto dapat menyelesaikan tiga buku ajar untuk SMP dan 5 untuk SMA. 

Banyak proses yang beliau lalui dalam menulis naskah buku ajar ini. Saya memahami di awal penjelasannya disebut sebagai proses kreatif. Maksudnya, beliau menulis selalu dalam kondisi juga belajar. Proses kepenulisan beliau lakukan bak air mengalir saja. Orang minang menyebutnya, dimaa tumbueh disitu disiang, artinya lakukan saja dulu (menulis), jika ada kendala nanti juga langsung ada solusinya bahkan itu tanpa kita sadari sama sekali. 

Dari pengalamannya itu, Pak Jumanto bergerak sebagai editor, marketing dan manajer sehingga dari sisi penghasilan jauh melebih sebagai PNS. Bahkan, di PGRI Jateng beliau mendapat tugas sebagai ketua badan penerbitan PGRI dengan Penerbit PGRI Jateng Press. Orientasi penerbitan ini adalah membantu para penulis pemula untuk menerbitkan buku. 

"Saudara-saudara penulis hebat, menulis itu mudah, banyak orang telah merasakan dengan menulis mendapatkan kenikmatan", kata Pak Jumanto memotivasi di sela penjelasan materi. Lanjutnya, menulis lah, menulis itu mudah, tidak perlu dipikir terlalu dalam. Kreatifitas seorang dalam menulis tetap akan membara yang didasari oleh motif tertentu. Kalau filsafat Jawa menyebutnya cari jenang cari seneng, cari senang. Namun, secara umum dikalangan pemula motivasinya cari senang, ini tingkatan terakhir. 

Proses kreatif berikutnya adalah memfokuskan tulisan untuk kalangan tertentu, tentu ini dilakukan setelah kebiasaan menulis. Misalnya untuk SD, SMP/MTs, SMA/MA atau untuk umum. Artinya, tulisan itu sesuai arah pembaca, tingkatan usia, pendidikan atau profesi tertentu. 

Kesimpulannya, menulis itu mudah, ide ada dimana-mana, inspirasi akan muncul sewaktu-waktu. Disaat itu tulislah pokok-pokoknya kendati dalam keadaaan sibuk. Tulis dalam bentuk outline. 

#salamliterasi
#salampenulishebat



Sabtu, 11 Juli 2020

Bangkit Dengan Digital Marketing Terintegrasi

Pemasaran buku selama pandemi terjun bebas bahkan sebagian penerbit tidak dapat bangun lagi kemudian gulung tikar. Menurut Pak Agus, penurunannya menyentuh angka 70% hingga 80%. Pak Agus bernama lengkap Agust Subardana, SE, MM, CDS adalah direktur pemasaran di penerbit Andi. Merujuk kepada catatan beliau, selain penurunan penurutan omset, jaringan toko buku ditutup selama 4 bulan oleh pemiliknya, pembeli takut datang ke toko buku dan mall-mall, banyak penerbit yang menghentikan distribusi ke toko buku dan beberapa penerbit gulung tikar. 
Hal itu juga terjadi di Toko Buku Gramedia, sebagai salah satu toko buku terbesar di tanah air pun tidak dapat mengelakkan dampak covid. Dari grafik penjualannya, tren pengunjung buku di gramedia di pertengahan bulan februari mulai menunjukkan penurunan melandai dan di awal juli menunjukkan kenaikan kembali setelah new normal dilaksanakan dibeberapa daerah. 

Kondisi ini memaksa para penerbit  berfikir keras untuk menyesuaikan dengan situasi yang aman dan terkendali disisi lain omset harus naik, maka penerbit menerapkan strategi digital marketing sebagai efek transformasi digital. Ini sebagai sebuah konsekuensi era low touch ekonomy yang mengharuskan setiap orang melakukan cek kesehatan.  

Strategi digital marketing memuat branding, secial media, content marketing, email marketing, video production, web design, SEO, App /development dan SEM. Kenapa memilih strategi ini?, karena biaya lebih murah, terjangkau luas, mudah menentukan target pasar buku, komunikasi yang lebih efektif dengan konsumen, mudah dievaluasi, cepat populer dan membantu dalam penjualan. 

Tumbuh dan berkembangnya dengan baik komunitas literasi atau komunitas profesi tertentu di media social akan meningkatkan komunikasi dalam jumlah besar walaupun dalam waktu yang sangat singkat. Komunitas dapat berperan sebagai mobilisasi informasi untuk meningkatkan jumlah pelanggan dalam jumlah besar. Demikian juga di sub-sub digital marketing lainnya. 

Oleh sebab itu, untuk mempertahankan dan meningkatkan pemasaran yang berkelanjutan maka sub-sub digital marketing tersebut harus terintegrasi satu dengan yang lainnya dalam sebuah tools atau web. Cara kerjanya sederhana dan berdampak luas. Sekali mengupload maka dia akan terkoneksi dengan seluruh media sosial yang ada. Di dalam web tersebut memuat berbagai informasi yang dibutuhkan konsumen dan sesuai dengan conten penerbit. Bila perlu dimuat artikel-artikel yang urgen bagi konsumen. 

Konsumen penerbit Andi yang potensial di masa pandemi ini adalah sekolah. Maka, penerbit memberikan perhatian yang intens kepada sekolah sebagai sasaran product. Salah satunya adanya kebijakan dana BOS dari pemerintah untuk mengembangkan perpustakaan di setiap sekolah. Maka, dari  itu penerbit dapat menyuplai buku-buku yang dibutuhkan. Penerbit Andi menyediakan menu-menu perustakaan yang variatif dan disetiap tingkat. Pembelian buku dengan dana BOS dilakukan melalui Siplah (Sistem Informasi Pembelian Sekolah lewat market place yaitu blanja.com dan blibli.com. 

Sistem di Siplah, barang diterima baru dibayar. Caranya, akses blanja.com atau bilbli.com melalui akun dapodik sekolah. Setelah dipesan oleh sekolah maka penerbit akan mengirim barang. Sekolah selanjutnya membuat berita acara serah terima barang kemudian di upload ke Siplah dan ditransfer ke market place termasuk slip pembayaran. Maka, pihak penerbit akan menunggu verfikasi dari pihak market place. Lengkapnya panduan tersebut bisa dilihat di link berikut ini https://www.youtube.com/watch?v=LVCWSP0gHbk&feature=youtu.be

Sebagai kesimpulan materi malam ini bahwa di era transformasi digital sebagai arus besar perubahan di masa pandemi, maka jika ingin selamat penerbit harus berfikir dan bertindak untuk mengikuti arus dengan berbagai strategi pemasaran salah satunya dengan digital marketing yang terintegrasi. Hal itu telah dibuktikan oleh penerbit Andi yang dapat bangkit kembali setelah dihempas gelombang covid. 









Jumat, 10 Juli 2020

Memastikan Buku Diterbitkan

Udara dingin disertai hujan deras mengguyur Alahan Panjang, sebuah kampung kecil dengan jarak 70 Km dari Kota Padang. Malam ini juga kami kedatangan adik laki-laki istriku bersama istri dan dua orang anaknya sore tadi yang masih kecil-kecil. Ramai, ribut, heboh oleh suara anak-anak, hampir tidak kalah heboh oleh suara air hujan dan angin yang menerpa atap rumah. 

Dalam suasana demikian saya coba untuk fokus membaca informasi di group Belajar Menulis Gelombang 14. Salah satunya WA dari Omjay tentang pemateri malam ini yaitu Bapak Joko Irawan Mumpuni dari Penerbit Andi. 
"Ko iyo mah, ahlinyo bana pemateri malam ko, mumpuni-Ini benar-benar bagus, pematerinya benar-benar ahli dibidangnya, mumpuni", pikirku sambil angguk-angguk. 

Pesan demi pesan terus mengalir di group sampai kuliah malam itu di mulai. Koordinator malam ini adalah Omjay dan moderatornya adalah Ibu Aam Nurhasanah. 

Bu Aam Nurhasanah biasa dipanggil Ibu Aam, beliau adalah anggota group yang paling aktif dan telah sukses membuat buku. Pantas beliau mendapat apresisasi dari Omjay dan bagi kami yang belum juga berhasil tentu jadi motivasi dan pembuktian bahwa group ini telah menghasilkan manusia-manusia inspiratif. 


Ada 3 paparan penting yang akan beliau sampaikan, yaitu writting preneurship, menulis buku ajar dan teknis menulis buku. Namun, pada kesempatan ini tidak semuanya dapat beliau sampaikan karena jam 21 beliau ada acara daring lain.

Berbeda dengan pemateri sebelumnya metode beliau dalam pemaparan materi menggunakan slide kemudian diikuti penjelasan suara. Alasannya supaya peserta bisa membuat kalimat sendiri. Alih-alih uji perbendaharaan kata peserta workshop menulis. 

Diawali dari slide pertama, Pak Joko mengawali dari beberapa hal yang mendasari dalam menulis adalah berorientasi profit, nirlaba, branding/promosi, memenuhi regulasi atau untuk akreditasi lembaga, sertifikasi guru, kenaikan pangkat dan lain-lain. 

Kalau tanpa motivasi atau tidak ada tujuan pasti dibelakangnya jarang juga orang mau menulis. Dorongan itu sifatnya "memaksa" baru seseorang itu tergerak untuk menulis. Adakah orang yang menulis karena kebutuhannya dan ikhlas melakukannya tanpa terpaksa? Tentu ada dan yang malas lebih banyak.

Sesuai judul pada paparan pertama yaitu writting preneurship/menulis buku yang diterima penerbit, tentu pertanyaan yang muncul adalah bagaimana menulis dan tulisan tersebut dipastikan diterima penerbit? 

1. Naskah yang dipastikan terbit adalah naskah dengan tema populer dan penulis populer. Minimal bagi penulis pemula bisa memilih tema populer dan penulis tidak populer, ini dapat dipertimbangkan penerbit. 

Pada bagian ini, Kata Pak Joko, mudah. Trik cepatnya dengan bertanya sama mbah Google trends. Kalau penerbit tentu punya data dan research. Di Google Trends dapat diketahui trennya apa, masih berlangsungkah?, sudah berakhir atau sedang tren. Terpenting untuk melihat trennya itu berapa lama sudah berlangsung dan ada kecendrungan grafiknya selalu naik seperti buku informatika.

Sedangkan untuk mamantau popularitas penulis dapat diakses di Google scholler atau Google Cendikia. Tulisannya dapat diakses oleh pasar yang mendunia yang dapat dilihat sitasi atau kutipan orang lain dari tulisannya. Atau bisa juga melalui kepemilikan blog dan dilihat jumlah subscriber di kanal youtube. 

Setelah diterima oleh penerbit masih ada lagi kajian oleh penerbit yaitu penentuan oplah cetakan dan konsistensi selingkung. 

2. Memahami alur penerbitan.
Hal yang harus dipahami oleh penulis yang menginginkankan bukunya diterbitkan adalah bagaimana tulisan itu diproses secara administrasi penerbitan. Pertama naskah dikirim oleh penulis dan dinilai oleh penerbit. Penilaian penerbit akan bermuara pada diterima atau ditolak. Baik ditolak atau diterima oleh penerbit, keduanya akan diberitahu. Bedanya jika diterima maka penerbit akan meminta softcopynya. Setelah itu tulisan kita akan masuk pada tahapan pracetak. Dalam tahapan ini juga akan dilaksanakan akad perjanjian penenerbitan. 

Langkah selanjutnya dicetak dan distribusikan kepada konsumen. Sesuai waktu yang ditetapkan maka penulis akan mendapatkan royalti persemester.  Tapi perlu diingat penerbit tidak mencetak berdasarkan antrian sesuai pengiriman melainkan disesuaikan dengan situasi dan kondisi penggunaan buku atau level materi atau lebar pasar. 
3. Memahami perusahaan penerbitan. 
Pada poin ketiga ini juga penting untuk mengenali bagaimana penerbit yang baik. Setidaknya ada beberapa hal harus dimiliki penerbit yang baik itu:
a. Memiliki visi dan misi yang jelas.
b. Memiliki bussinis core lini produk tertentu.
c. Memiliki pengalaman.
d. Memiliki pasar.
e. Memiliki keberanian, dan 
f. Kejujuran dalam pembayaran royalti

Sebagai kesimpulan bahwa dalam menulis buku yang dapat dipastikan terbit seorang penulis fokus tulisannya kepada tema-tema populer atau sedang trend. Selain itu juga dipengaruhi oleh popularitas si penulis yang telah memiliki pasar. 

Senin, 06 Juli 2020

Berbagi Ilmu Tentang Penerbitan



Malam ini adalah pertemuan ke-15 belajar bersama Omjay. Materi pada dua jam kedepan akan disampaikan oleh Bapak Edi S. Mulyanta dari penerbit Andi. Pak Edi akan berbagi pengalaman dan ilmu seputar penerbitan.

Mengawali penjelasannya Pak Edi sedikit bercerita tentang badai Covid yang tidak hanya melanda insan pendidik namun perusahan penerbitan juga terkena imbasnya. Barangkali karena dunia penerbitan juga termasuk kepada perusahaan yang mencari keuntungan (duit) disamping hal lain yaitu menyebarkan ilmu pengetahuan. Maka, tidak pelak lagi dunia penerbitan dibuat berfikir-fikir untuk cetak buku karena outlet-outlet nyaris tutup semuanya karena kawatir paparan virus corona. Toko-toko buku yang selama ini menjadi soko guru bisnis penerbitan ini harus memarkir dagangannya untuk sementara sampai keadaan betul-betul terpetakan.

Setelah Presiden Jokowi Dodo mengumumkan masuknya Covid-19 ke Indonesia, tiba-tiba laju bisnis diberbagai sektor harus injak rem kemudian ganti porsneling di satu, kemudian bertahan disana. Ada juga yang malah berhenti dan menunggu sampai betul-betul aman. Kondisi ini sebagai dampak kebijakan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 melalui Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Otomatis toko-toko buku harus tutup. Toko buku Gramedia, termasuk toko buku terbesar di Indonesia dan sudah tersebar ke seluruh tanah air ini mengalami penurunan penjualan sampai 90 % dari omzet normal.

Situasi ini hanya sampai tiga bulan, karena beberapa daerah yang sudah terpetakan sebagai daerah pandemi atau bukan sudah mulai melakukan aktifitas ekonomi. Kondisi memasuki tahun ajaran baru membuat toko-toko buka memberanikan diri untuk membuka gerainya. Bahkan Gramedia di Bulan Juni dan Juli telah membuka gerainya hampir 80% diseluruh Indonesia.

“Bak makan buah simalakama”, bila dibiarkan saja maka akan semakin terpuruk. Maka, penerbit harus berfikir keras untuk memetakan buku-buku yang masih eksis di masa krisis. Salah satu tema yang update adalah materi tentang virus corona dan ini menjadi tantangan sendiri bagi para penulis karena ketersediaan materi yang masih langka.

Karena Penerbit Andi sudah memiliki peta kepenulisan di tanah air sehingga tidak kesulitan untuk mengidentifikasi penulis yang berkompeten dibidangnya. Beberapa buku yang sudah dilaunch mendapat sambutan yang baik. Termasuk dalam hal ini buku-buku pendidikan yang masih eksis dan memiliki pasar yang stabil. Untuk itu buku-buku pendidikan lebih dikonsentrasikan dicetak.

Untuk menyikapi situasi ini,kata Pak Edi dibutuhkan sudut pandang yang positif. Bagi para penulis ini adalah kesempatan untuk melatih diri siap dalam berbagai situasi sehingga peluang dapat diisi. Sehingga penguasaan materi, menguraikan materi, eksekusi penulisan hingga penawaran ke penerbit keseluruhannya menjadi sangat penting.

Untuk sampai kesana para penuli harus selalu berlatih untuk memindahkan bahasa lisan menjadi bahasa tulisan sehingga bisa dibaca oleh pembacanya. Pak Edi sangat mengapresiasi media yang dikelola Omjay ini karena sudah ada disini semuanya tinggal lagi bagaimana kita berlatih keras untuk mengikutinya. Karena kata Pak Edi bakat itu hanya 1% selebihnya usaha.

Bercerita tentang buku Best Seller, Pak Edi sedikit membocorkan rahasia gimana lahirnya buku itu. Sebenarnya buku best seller itu tidak ada dirancang dari awal atau by design hanya  blessing. Pernah direncanakan dengan semaksimal mungkin dengan tema yang berbobot, penulis berlevel internasional, disegani pula. Namun hasilnya tetap mengecewakan. Tapi, buku laskar pelangi saat awal terbit biasa-biasa saja namun berkat dari mulut kemulut, cerita ke cerita dan terakhir  moment Mukhtamar Muhammaddiyah menjadi pemicu viralnya buku dan menjadi best seller.

Oleh sebab itu, bila sudah percaya diri alias PD silahkan ajukan proposal ke penerbit yang memuat gari besar tulisan. Kemudian penerbit akan mempelajari dan menelaah temat, judul utama, outline tulisan, positioning buku dan alasan mengapa tertarik menulisnya. Namun kuncinya kata beliau bahwa buku yang kita tulis sebaiknya dapat menggugah penerbit karena biasanya penerbit merekekomendasi yang sesuai dengan data penjualannya. Yakinkan penulis dengan itu. Penulis sedikit takut jika tulisan tersebut masih bersifat rintisan meskipun itu menurut penulis sendiri sangat penting.

Diakhir paparan materi, Pak Edi mengajak seluruh anggota group untuk mendokumentasikan perjalanan keilmuan dengan dokumentasi yang terstruktur sehingga dapat diwariskan ke orang lain (Pembaca) bahkan juga dapat dikembangkannya. Jejak-jekak keilmuan yang terdokumentasi dengan baik akan dapat ditelusuri oleh anak cucu kita dan mereka akan melihat bahwa kita ada sampai akhir zaman.

Sebagai kesimpulan dari materi yang disampaikan oleh Pak Edi bahwa penerbitan merupakan sebuah proses penting dan merupakan satu tahapan dari seluruh tahapan yang sistematis dalam upaya mendokumentasikan keilmuan agar dapat dinikmati oleh pembaca di kemudian hari. Bagi penulis bukan sekedar nilai keilmuan yang akan didapat  namun juga efek turunan yang bersifat jangka panjang akan selalu dinikmati. Sementara bagi penerbit adalah sebagai sarana menyebarkan bahasa tulisan para penulis hingga dapat dinikmati orang lain yang tentunya dari usaha itu akan mendapatkan royalti. Namun, sampai saat ini penerbit dengan kemampuannya dalam menganalisa pasar dan dihubungankan dengan buku yang akan dicetak belum mampu untuk mendesign buku yang best seller. Namun disinilah peluang bagi para penulis baru untuk menuangkan sejarah keilmuan dan pengalaman hingga terdokumentasi dengan baik. Siapa tahu akan muncul “laskar pelangi-laskar pelangi lain” yang dapat membesarkan penerbit dan mendatangkan royalti yang signifikat kepada para penulisnya.