Cari Blog Ini

Senin, 13 Juli 2020

Dunia Kepenulisan

Sapaan penuh semangat kepada semua pihak yang terlibat dengan kegiatan tulis menulis meluncur deras dari mulut seorang Ketua PGRI Kabupaten Rembang, seorang penulis dan ahli dan profesional dibidangnya. Beliau adalah Drs. Jumanto, M.Pd, kelahiran Sragen, 21 Januari 1966, berlatar belakang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Beliau didaulat untuk menjadi pemateri malam ini, Senin 13 Juli 2021. Adapun materi yang akan beliau sampaikan adalah seputar dunia kepenulisan. 

Saya tersanjung juga saat Pak Jumanto dalam pengantarnya menyapa para peserta belajar menulis di group 14 ini dengan sapaan penulis hebat. Bangga juga sih.! Sebenarnya saya tergabung dulu di gelombang 2 tapi karena tulisan saya belum sampai 10 artikel sehingga saya mesti gabung di gelombang 14. Motivasi yang luar biasa dari Pak Jumanto. Sapaan hebat juga disampaikan kepada Om Jay dan tidak lupa beliau juga bersyukur kepada Allah SWT karena telah memberikan kesempatan yang baik ini untuk berbagi ilmu dalam hal dunia kepenulisan. 

Pak Jumanto, dipaparan berikutnya, bahwa beliau akan menyampaikan proses kreatif menulis yang identik dengan perjalanan hidupnya. Beliau mengawali dari menulis puisi dan terkadang menulis cerita pendek. Karena menulis puisi mudah dan setiap ada ide dapat menuangkannya. Sampai ada tantangan dari Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, guru beliau dan sudah dianggap sebagai orang tua, menantang beliau untuk menulis buku ajar. Pak Prof mengenali Pak Jumanto sebagai peneliti buku-buku pelajaran yang dipakai disekolah. Melalui bimbingan gurunya, Pak Jumanto dapat menyelesaikan tiga buku ajar untuk SMP dan 5 untuk SMA. 

Banyak proses yang beliau lalui dalam menulis naskah buku ajar ini. Saya memahami di awal penjelasannya disebut sebagai proses kreatif. Maksudnya, beliau menulis selalu dalam kondisi juga belajar. Proses kepenulisan beliau lakukan bak air mengalir saja. Orang minang menyebutnya, dimaa tumbueh disitu disiang, artinya lakukan saja dulu (menulis), jika ada kendala nanti juga langsung ada solusinya bahkan itu tanpa kita sadari sama sekali. 

Dari pengalamannya itu, Pak Jumanto bergerak sebagai editor, marketing dan manajer sehingga dari sisi penghasilan jauh melebih sebagai PNS. Bahkan, di PGRI Jateng beliau mendapat tugas sebagai ketua badan penerbitan PGRI dengan Penerbit PGRI Jateng Press. Orientasi penerbitan ini adalah membantu para penulis pemula untuk menerbitkan buku. 

"Saudara-saudara penulis hebat, menulis itu mudah, banyak orang telah merasakan dengan menulis mendapatkan kenikmatan", kata Pak Jumanto memotivasi di sela penjelasan materi. Lanjutnya, menulis lah, menulis itu mudah, tidak perlu dipikir terlalu dalam. Kreatifitas seorang dalam menulis tetap akan membara yang didasari oleh motif tertentu. Kalau filsafat Jawa menyebutnya cari jenang cari seneng, cari senang. Namun, secara umum dikalangan pemula motivasinya cari senang, ini tingkatan terakhir. 

Proses kreatif berikutnya adalah memfokuskan tulisan untuk kalangan tertentu, tentu ini dilakukan setelah kebiasaan menulis. Misalnya untuk SD, SMP/MTs, SMA/MA atau untuk umum. Artinya, tulisan itu sesuai arah pembaca, tingkatan usia, pendidikan atau profesi tertentu. 

Kesimpulannya, menulis itu mudah, ide ada dimana-mana, inspirasi akan muncul sewaktu-waktu. Disaat itu tulislah pokok-pokoknya kendati dalam keadaaan sibuk. Tulis dalam bentuk outline. 

#salamliterasi
#salampenulishebat



Tidak ada komentar:

Posting Komentar