Cari Blog Ini

Sabtu, 27 Juni 2020

Resume Kuliah Bersama Bapak Namin AB Solihin; Membangun Branding Melalui Blog dan Media Sosial


Membangun Branding Melalui Blog dan Media Sosial yang disampaikan oleh Bapak Namin sangat menarik apalagi sebagai seorang guru yang dalam keseharian berhadapan dengan anak didik. Kalau berbicara anak didik akan terbayang oleh kita salah satu jurus mereka dalam berprilaku adalah meniru orang yang telah dewasa darinya atau meniru publik figur yang disenanginya atau digemarinya. Nah, sekiranya para guru mampu membranding diri kemudian disenangi oleh anak-anak didiknya alangkah bahagianya para guru dan orang tuanya dirumah.

Bapak Namin dalam perjalanan panjang karirnya sebagai guru dan trainer/motivator pada hakikatnya adalah perjalanan menuju dirinya yang sesungguhnya. Jejak langkah semenjak 2007 di bloger tentu itu akan menjadi pijakan awal yang sangat menentukan sehingga kesuksesan hari ini beliau raih. Barangkali sebagian kita juga sudah melakukan apa yang telah dilakukan Bapak Namin beberapa waktu yang lalu. Barangkali menarik rumus yang beliau perkenalkan yaitu 5a; dipaksa, terpaksa, kepaksa, biasa dan terbiasa. Kalau atasan kita yang memaksa kerab kita manut, alias mau saja tanpa komentar apa-apa. Sekalipun pekerjaan itu sangat sulit untuk dikerjakan namun karena dipaksa atasan mau tidak mau harus dikerjakan. Tapi, ini tentu lebih sulit lagi, yang memaksa adalah diri kita sendiri. Siapa yang dipaksa, ya diri kita juga. Disinilah banyak toleransi yang kita buat sendiri dengan alasan yang bermacam-macam..Untuk itu memaksanya jangan terlalu berat yang membuat kita enggan memulainya.

Masa lalu bagi Bapak Namin bukan untuk selalu dikenang, kecuali yang bermanfaat untuk orang lain. Hal ini lah yang patut ditiru dari seorang Namin. Kalau kita menoleh kebelakang, iya juga ya. Di rumah kita sering menumpuk barang-barang yang tidak lagi dapat dimanfaatkan dengan berbagai alasan. Sehingga barang-barang baru tidak mendapat tempat lagi karena sudah penuh dengan barang-barang bekas yang justru tidak banyak manfaat untuk diri dan orang lain. Enggan membuang karena pemberian si anu, si itu, ahh…pokoknya gak boleh dibuang?. gitu kan…! Pikiran kita juga seperti itu. Percaya anggak..? , kita yang sulit maju salah satunya disebabkan oleh terkungkung oleh pola berfikir yang tidak kekiniaan. Pola lama tetap disenangi sungguhpun tidak masuk akal lagi dipakai untuk kondisi kekinian.  

Ngeri juga kalau kita tidak menatap ke depan saat membawa mobil atau motor dan hanya fokus kepada spion. Kalau sekali-kali tentu cocok. Artinya masa lalu adalah sesuatu yang akan menjadi pelajaran bagi kita untuk melangkah lebih jauh lagi bukan untuk dikenang lalu ditangisi.

Blog dan media sosial adalah sarana yang tepat untuk menunjukkan “WHO I AM I” dalam artinya yang tentunya positif, bermanfaat untuk orang lain. Apa yang dilakukan oleh Om Jay atau Bapak Namin adalah suatu yang baik dan sangat bermanfaat untuk orang lain, gratis lagi. Kebaikan beliau yang dituangkan dalam bentuk kegiatan ini adalah “brand”. Jadi jika orang bertanya guru blogger itu siapa ya? Tanpa pikir panjang orang akan jawab “Om Jay, Bapak Namin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar