Cari Blog Ini

Selasa, 30 Juni 2020

Ekonomi Masyarakat Alahan Panjang di Masa New Normal

Pedagang sayur di Pasar Alahan Panjang terlihat menunggu pembeli. Beberapa jenis sayuran dan hasil pertanian lainnya diletakkan masing-masing dalam keranjang seperti kentang, cabe, tomat, jenkol, kol, timun, bawang merah dan lainnya. 

Umumnya pedagang selain menjual sayur lokal mereka juga menjual kebutuhan pokok dari daerah lain seperti ikan asin, bumbu masak, kerupuk mentah dan bawang putih impor.

Pasar Alahan Panjang merupakan pasar tradisional terbesar yang ada di Kabupaten Solok dan sempat ditutup selama 2 hari dibulan ramadhan kemarin oleh pemerintah setempat. Saat ini pasar yang menjadi ikon pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Solok tersebut kembali beraktifitas seperti biasa.

Memang sebagian aktifitas masyarakat yang berdagang keluar daerah sedikit terganggu karena pemerintah setempat melakukan berbagai pembatasan dan pemberlakuan protokoler Covid-19
 
Tercatat Pasar Alahan Panjang telah mengalami beberapa perubahan dan pengembangan yang signikfikan beberapa tahun terakhir. 

Perubahan itu terasa pasca tahun 2000 an dimana biasanya pasar dalam sepekan hanya dua kali yaitu pada Hari Sabtu dan Hari Kamis. Sekarang pasar hadir setiap hari untuk melayani pembeli yang membutuhkan kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya. 

Untuk ketersedian sayuran para pedagang tidak kesulitan karena masyarakat Alahan Panjang mayoritas adalah petani sayuran. Hanya sedikit yang mesti didatangkan dari luar daerah. 

Sarana pendukung mobilisasi ekonomi masyarakat seperti terminal truk, terminal bus, Parkiran, Bank BPD, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI dan akses jalan yang sangat memadai dari berbagai arah. 

Dimasa New Normal ini ekonomi masyarakat harus tetap tumbuh namun kepada para pedagang dan masyarakat tetap memperhatikan protokoler Covid-19. Hasil riset dengan mengenakan masker, cuci tangan dan menjaga jarak sangat ampuh untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar